Nama : Atikah Puspitasari Utami
Kelas : ITP B
NIM :
H0909013
Review
Jurnal “Sakarifikasi Jerami Padi Menggunakan Mutan Trichoderma AA1 dan Potensi Nutritif Limbah yang Dihasilkan Untuk
Pakan Ternak”.
Tujuan
dari penelitian yaitu mempelajari sakarifikasi selulotik jerami padi
menggunakan mutan Trichoderma AA1 dan
potensi nutritive limbah yang dihasilkan. Medium yang digunakan dalam jurnal
ini adalah medium sakarifikasi jerami padi metode SSF dan medium sakarifikasi
jerami padi metode SMF. Mikroba yang digunakan adalah mutan Trichoderma AA1. Untuk sakarifikasi
jerami padi digunakan 2 metode fermentasi yaitu metode SSF (Solid Substrate Fermentation) dan SMF (Sub Merged Fermentation).
Pada
penelitian dijurnal ini metode yang yang paling baik yaitu SSF (Solid Substrate Fermentation). Terdapat
3 alasan bahwa metode SSF adalah metode yang paling baik yaitu alasan pertama,
produksi glukosa pada sakarifikasi jerami padi dengan metode SSF Solid Substrate Fermentation) mengalami
peningkatan dihari ke-3 dan stationer sampai hari ke-9 dan setelah itu
mengalami penurunan. Pada saat puncak, produksi glukosa adalah 6 mg glukosa/gr
jerami padi kering. Namun pada sakarifikasi jerami padi metode SMF, tidak
terdeteksi produksi glukosa walaupun terjadi proses sakarifikasi. Hal ini
terjadi karena ketidakseimbangan produksi glukosa dan konsumsi glukosa oleh
mikroba yaitu glukosa yang terbentuk segera habis dikonsumsi oleh mikroba untuk
keperluan pertumbuhannya. Glukosa yang dikonsumsi oleh mikroba digunakan
sebagai sumber kerangka karbon dan energy proses metabolisme mikroba.
Alasan
kedua, aktivitas enzim selulase cepat. Puncak aktivitas enzim selulase terjadi
pada hari ke-3 dengan nilai CMCase (aktivitas endoglukanase) dan FPase (total
selulase) 0,05 dan 0,03 µmol glukosa/ml/menit. Kemudian terjadi penurunan
aktivitas enzim pada hari ke-6, tetapi enzim masih diproduksi hal tersebut
terjadi karena kondisi PH medium yang sudah menurun. dan terdapat juga adanya
sinergisme enzim komples selulase.
Alasan
ketiga, sakarifikasi jerami padi menghasilkan limbah yang mempunyai kandungan
nutrient yang lebih tinggi dari bahan bakunya. Hal ini karena sel mutan Trichoderma AA1 mensekresi enzim
ekstraselular untuk merombak makromolekul karbohidrat menjadi gula sederhana
yang mudah diabsorbsi, selanjutnya dimetabolisme untuk proses pertumbuhannya.
Kandungan protein kasar dan protein terlarut limbah sakarifikasi mengalami
peningkatan yang sangat tajam. Limbah sakarifikasi jerami padi dapat dijadikan
sebagai pakan ternak.
Dari
review penelitian mengenai “Sakarifikasi Jerami Padi Menggunakan Mutan Trichoderma AA1 dan Potensi Nutritif
Limbah yang Dihasilkan Untuk Pakan Ternak” dapat disimpulkan bahwa metode yang
paling baik untuk digunakan adalah metode SSF (Solid Substrate Fermentation). Terdapat tiga alasan bahwa metode
SSF yang paling unggul : yang pertama,
produksi glukosa pada metode SSF meningkat. Kedua, aktivitas enzim
selulase cepat. Ketiga, sakarifikasi jerami padi menghasilkan limbah yang
mempunyai kandungan nutrient yang lebih tinggi dari bahan bakunya.
Tahapan Proses Fermentasi
1.
Perlakuan pra-sakarifikasi
![]() |

![]() |
2.
Medium sakarifikasi jerami padi metode
SSF
![]() |
|

![]() |

![]() |
3.
Medium sakarifikasi jerami padi metode
SMF
![]() |

|



4.
Sakarifikasi
![]() |
||
![]() |
5.
Panen kultur SSF
|
||
![]() |

6.
Panen kultur SMF
![]() |
|
![]() |
boleh minta jurnalnya yg d buat review?
BalasHapus